Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Nasional (BPS Nasional), Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 95 ribu km. Sebagai negara kepulauan, wilayah Indonesia didominasi oleh wilayah perairan sekitar 2/3 dari total keseluruhan wilayah Indonesia atau sekitar 5.8 juta km2 yang berada di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Dengan kondisi geografis tersebut Indonesia memiliki Keanekaragaman laut (Biodiversity) laut terbesar di dunia terutama perikanan laut, dengan berbagai potensi sumberdaya di dalamnya. Wilayah pesisir merupakan daerah pertemuan antara darat dan laut, dengan batas ke arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang masih mendapat pengaruh sifat-sifat laut seperti angin laut, pasang surut, dan perembesan air laut/intrusi, serta dicirikan oleh vegetasi yang khas, sedangkan batas ke arah laut mencakup bagian atau batas terluar daripada daerah paparan benua (continental shelf), dimana ciri-ciri perairan ini masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun proses yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti pengundulan hutan dan pencemaran (La Sara, 2014 : 10), atau ringkasnya wilayah pesisir meliputi 12 mil ke arah darat maupun laut. Apabila definisi kawasan pesisir menurut undang-undang no 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut. Peran kawasan pesisir terhadap perkembangan ekonomi suatu wilayah sangatlah besar, karena ada sekitar 60% (persen) masyarakat Indonesia tinggal di kawasan pesisir.
Kamis, 20 Desember 2018
Minggu, 19 Maret 2017
“Fenomena Ekosistem Wilayah Pesisir Kecamatan Biduk-Biduk“
Kay
dan Alder (1999) menyatakan bahwa pesisir merupakan wilayah yang unik, karena
dalam konteks bentang alam, wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya daratan
dan lautan. Sementara itu, Soegiarto (1976) mendefinisikan wilayah pesisir
sebagai daerah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat wilayah pesisir
meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih
dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan
air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang
masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan
manusia di darat.
Label:
tugas
Kamis, 08 September 2016
RESUME MORFOLOGI KOTA
Morfologi kota merupakan ilmu yang mempelajari sejarah dan perkembangan kota dan produk
bentuk-bentuk fisik kota. Morfologi terdiri dari dua suka kata yaitu morf yang berarti bentuk dan
logos yang berarti ilmu. Ada 2 macam pertumbuhan kota yakni pertumbuhan berdasarkan asal
dan pertumbuhkan berdasarkan arah.
Kerugian pertumbuhan kota secara vertikal.
Kepadatan penduduk yang tinggi, hamper tidak adanya halaman di tempat tinggal
penduduk tersebut, jika terjadi bencana akan kesulitas dalam proses penyelamatan
dan evakuasi.
Pertumbuhan kota berdasarkan asal dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Secara Alamiah
Di mana kota tersebut sudah terbentuk sejak masa lampau dan terus berkembang
secara natural. Contoh : Roma Italia, Samarinda.
gambar 1. kota Samarinda
2. Direncanakan
Kota yang tumbuh dengan sesuai dengan aturan dan model perencanaan yang
digunakan. Contoh : London, Inggris dan Kuala Kencana, Indonesia
gambar 2. kota Barcelona
Selasa, 31 Mei 2016
POLA PERKEMBANGAN AWAL KOTA SAMARINDA
Samarinda
merupakan salah satu kota yang ada di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi
Kalimantan Timur, dan Samarinda merupakan salah satu kota besar yang ada di
Kalimantan.
Berdirinya kota Samarinda ini pada awalnya dimulai dengan
kedatangan rombongan orang-orang Bugis Wajo pada tahun 1668, kemudian rombongan
tersebut membuat perjanjian dengan sultan kutai yang menjabat pada saat itu,
kemudian rombongan tersebut diberikan lokasi untuk bermukim di sekitar bantaran
sungai Mahakam (Selili Seberang) lebih tepatnya pada pada muara sungai Karang
Mumus. Kemudian mereka dipindahkan ke perkampungan pada tanah datar di daerah
Samarinda Seberang.
Label:
asal-usul
Senin, 09 November 2015
Tugas I Artikel Komputasi
Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau
beberapa orang, kelompok organisasi, dan masyarakat menciptakan dan menggunakan
informasi agar terhubung dengan lingkungan atau orang lain. Jenis komunikasi
dibagi menjadi 2, komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu
arah layaknya orang yang sedang berpidato, sedangkan komunikasi dua arah
layaknya seperti orang yang sedang bercengkrama (adanya hubungan timbal balik).
Lalu bagaimana dengan komunikasi pada bidang perencanaan
wilayah dan kota? Komunikasi ini biasa dilakukan sebagai pendekatan kepada
masyarakat tentang apa yang akan dilakukan kita sebagai seorang planner.
Tak terlepas pada bidang perencanaan, seorang planner
tentulah menentukan sebuah peta sebagai media untuk melakukan sebuah
perencanaan, apa itu peta pada bidang perencanaan? Peta adalah media atau
sebuah alat peraga yang digunakan sebagai alat penyampaian ide gambaran sebuah
wilayah, dan sebuah gambaran konvensional bentuk permukaan bumi yang di
perkecil. Peta menjadi hal yang penting dibutuhkan sebagai seorang planner,
karena peta dapat menjadi media penyampai ide deorang planner tentang suatu
wilayah, seperti konstruksi jalan, navgasi, dan lain-lain. Klasifikasi peda
menjadi tiga, berdasarkan bentuk, sifat, dan skala. Peta berdasarkan bentuk ada
peta garis (kontur) yang berdasarkan pengukuran lapangan, dan peta foto yang
berdasarkan pada citra satelit. Selanjutnya ada peta berdasarkan sifat, pertama
peta topografi yang sifatnya umum dan baku, kemudian ada peta tematik yang merupakan
gambaran suatu wilayah mengenai cuaca, bancana dan seputar itu. Dan terakhir
ada peta berdasarkan skala, besar ( 1:10.000), sedang (1:10.000-100.000), kecil
(1:100.000-1000.000). Peta itu sendiri memiliki komponen didalamnya, seperti
judul peta, orientasi peta, skala angka, legenda, garis koordinat, lattering,
sumber dan tahun pembuatan, inset, garis tepi, tata warna, dan simbol.
Dari semua data di atas seorang planner akan menghasilkan
sebuah produk perencanaan yang dibagi menjadi dua, produk utama (sesuai
undang-undang) dan produk pelengkap.
Adaun produk utama perencanaan adalah :
-
RPJP (rencana pembangunan jangka panjang), RPJM
(rencana pembangunan jangka menengah), RKPD (rencana kerja perangkat daerah)
-
RTRW (rencana tata ruang wilayah)
Adapun produk pelengkap adalah :
-
Master plan kawasan
-
Rencana khusus sektoral
Media informatif yang digunakan seorang planner merupakan
gambaran rencana yang akan dilakukan kedepannnya, sehingga masyarakat mampu
mengetahui maksud rencana yang akan berlangsung tersebut, adapun media yang
digunakan seorang planner seperti sebuah poster, baliho, dan yang berhubungan
dengan media penyampai informatif lainnya.
Sebagai seorang planner tentulah membutuhkan sebuah tools
untuk membantu peranan seorang planner tersebut, seperti sketchup yang berguna
untuk membuat sketch suatu wilayah perencanaan, autocad yang digunakan untuk
digitasin peta, dan terakhir ada arcgis yang berfungsi sebagai digitasi peta,
bedanya dengan autocad adalah arcgis dapat langsung menginput database yang
tidak bisa dilakukan oleh autocad.
Label:
tugas
Selasa, 24 Juni 2014
MASA PEMERINTAHAN DEANDELS DI INDONESIA
Untuk membahas masa Pemerintahan G.J. Daendels di Hindia-Belanda yang perlu diperhatikan adalah hal-hal berikut: a) Latar belakang penugasan dan tokoh Daendels di Hindia-Belanda, b) Tugas utama Daendels, c) Strategi/langkah-langkah Daendels (kebijakan2), dan d) Persoalan/hambatan yang dihadapi Daendels.
Label:
Sejarah
Minggu, 22 Desember 2013
BAHASA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA
Label:
umum