Pages

X-Steel - Wait

Minggu, 19 Maret 2017

“Fenomena Ekosistem Wilayah Pesisir Kecamatan Biduk-Biduk“


             Kay dan Alder (1999) menyatakan bahwa pesisir merupakan wilayah yang unik, karena dalam konteks bentang alam, wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya daratan dan lautan. Sementara itu, Soegiarto (1976) mendefinisikan wilayah pesisir sebagai daerah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat.
Kawasan pesisir pada dasarnya merupakan batasan (Interface) antara kawasan laut dan darat yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lainnya baik secara bio-geofisik maupun social-ekonomi yang menyediakan barang dan jasa (Goods and services) bagi komunitas pesisir dan pemanfaat lainnya (Beneficiaries). Dengan demikian kawasan pesisir dapat diartikan sebagai kawasan peralihan ekosistem darat dan laut yang saling mempengaruhi. Kecamatan Biduk-Biduk merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Berau, dimana Kecamatan Biduk-Biduk dikelilingi oleh wilayah pesisir pantai, Kecamatan Biduk-Biduk merupakan tujuan destinasi wisata bahari yang ada di Kabupaten Berau. Kecamatan Biduk-Biduk terletak di sebelah timur Kabupaten Berau dengan jarak ±300KM dari Kecamatan Tanjung Redeb. Kecamatan Biduk-Biduk merupakan wilayah yang memiliki keunikan tersendiri, keunikan Kecamatan Biduk-Biduk terletak pada kondisi tipologi alamnya yang merupakan wilayah pesisir berpasir putih dengan laut yang indah, hal ini menjadikan Kecamatan Biduk-Biduk sebagai tujuan destinasi wisata yang indah bagi wisatawan lokal maupun asing.
            Kecamatan Biduk-Biduk memiliki berbagai macam ekosistem yang beragam, seperti ekosistem terumbu karang. Terumbu karang yang ada di perairan Kecamatan Biduk-Biduk berdasarkan survei/penelitian yang dilakukan oleh REA pada tahun 2003, Kecamatan Biduk-Biduk mempunyai kandungan substrat keras mencapai 70% dengan kombinasi campuran antara karang keras dan karang lunak. Tutupan karang keras sebesar 20% dan 40% pada dua titik lokasi penelitian yaitu itu kawasan perairan teluk Sulaiman dan teluk Kaniungan yang dilakukan pada 179 spesies terumbu karang yang ada, karang keras didominasi oleh Heliopora Coerolea, sedangkan karang lunak didominasi oleh Briareum sp. Ekosistem terumbu karang di kawasan Biduk-Biduk berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh REA pada tahun 2012 menunjukan kondisi karang dengan rata-rata penutupan karang antara 0-25% pada beberapa lokasi, dan 50-75% di lokasi yang berbeda yang terdiri dari karang lunak dan karang keras. Penutupan karang sendiri merupakan kondisi dimana karang yang mulai rusak, hal ini diakibatkan oleh penggunaan bom laut dan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti jaring dasar, serta tingginya sedimentasi yang diakibatkan oleh pembuangan limbah rumah tangga.
            Selain ekosistem terumbu karang, Kecamatan Biduk-Biduk mempunyai keanekaragaman biota laut yang sangat beragam. Keanekaragaman jenis karang di kawasan perairan Biduk-Biduk mencapai 150 jenis terumbu karang, dan jenis ikan yang ada mencapai 165 jenis ikan karang. Beberapa jenis lumba-lumba, pari manta, hiu dan beberapa jenis paus, serta penyu hijau dan penyu sisik, dan berang-berang terlihat berada di kawasan perairan Biduk-Biduk, hal ini lah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Namun adanya faktor kegiatan manusia menyebabkan terancamnya populasi hewan-hewan tersebut karena eksploitasi hasil tangkapan laut yang berlebih, terutama bagi populasi penyu dan ikan pari. Sebelum di tetapkannya kawasan perairan Biduk-Biduk sebagai kawasan konservasi, telur penyu menjadi hasil buruan utama karena harganya yang relative tinggi. Berbeda dengan sekarang, kawasan perairan Biduk-Biduk merupakan kawasan konservasi yang telah ditetapkan pada tahun 2012, hal ini telah menekan perburuan hewan-hewan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Pengertian dan Definisi Wilayah Pesisir. Diakses pada 19 Maret 2017, dari seputarpengertian di : http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-definisi-wilayah-pesisir.html
Pengertian Wilayah Pesisir. Diakses pada 19 Maret 2017, dari studio6btimbulsloko di : https://studio6btimbulsloko.wordpress.com/2013/07/14/pengertian-wilayah-pesisir/
The Nature Conservancy. 2006. Conservation Action Planning Handbook, Developing Strategies Taking Action and Measuring Success at Any Scale.
The Nature Conservancy. 2012. Laporan Sosioekonomi dan Biodiversity Labuan Cermin, Desa BidukBiduk, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau. The Nature Conservancy. Berau.

0 komentar:

Posting Komentar