Kay
dan Alder (1999) menyatakan bahwa pesisir merupakan wilayah yang unik, karena
dalam konteks bentang alam, wilayah pesisir merupakan tempat bertemunya daratan
dan lautan. Sementara itu, Soegiarto (1976) mendefinisikan wilayah pesisir
sebagai daerah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat wilayah pesisir
meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih
dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut, dan perembesan
air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang
masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan
manusia di darat.
Kawasan pesisir pada dasarnya merupakan batasan (Interface)
antara kawasan laut dan darat yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu
sama lainnya baik secara bio-geofisik maupun social-ekonomi yang menyediakan
barang dan jasa (Goods and services) bagi komunitas pesisir dan
pemanfaat lainnya (Beneficiaries). Dengan demikian kawasan pesisir dapat
diartikan sebagai kawasan peralihan ekosistem darat dan laut yang saling
mempengaruhi. Kecamatan Biduk-Biduk merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
Berau, dimana Kecamatan Biduk-Biduk dikelilingi oleh wilayah pesisir pantai,
Kecamatan Biduk-Biduk merupakan tujuan destinasi wisata bahari yang ada di
Kabupaten Berau. Kecamatan Biduk-Biduk terletak di sebelah timur Kabupaten
Berau dengan jarak ±300KM dari Kecamatan Tanjung Redeb. Kecamatan Biduk-Biduk
merupakan wilayah yang memiliki keunikan tersendiri, keunikan Kecamatan
Biduk-Biduk terletak pada kondisi tipologi alamnya yang merupakan wilayah
pesisir berpasir putih dengan laut yang indah, hal ini menjadikan Kecamatan
Biduk-Biduk sebagai tujuan destinasi wisata yang indah bagi wisatawan lokal
maupun asing.
Kecamatan
Biduk-Biduk memiliki berbagai macam ekosistem yang beragam, seperti ekosistem
terumbu karang. Terumbu karang yang ada di perairan Kecamatan Biduk-Biduk
berdasarkan survei/penelitian yang dilakukan oleh REA pada tahun 2003,
Kecamatan Biduk-Biduk mempunyai kandungan substrat keras mencapai 70% dengan
kombinasi campuran antara karang keras dan karang lunak. Tutupan karang keras sebesar
20% dan 40% pada dua titik lokasi penelitian yaitu itu kawasan perairan teluk
Sulaiman dan teluk Kaniungan yang dilakukan pada 179 spesies terumbu karang
yang ada, karang keras didominasi oleh Heliopora Coerolea, sedangkan karang lunak
didominasi oleh Briareum sp. Ekosistem terumbu karang di kawasan Biduk-Biduk
berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh REA pada tahun 2012 menunjukan
kondisi karang dengan rata-rata penutupan karang antara 0-25% pada beberapa
lokasi, dan 50-75% di lokasi yang berbeda yang terdiri dari karang lunak dan
karang keras. Penutupan karang sendiri merupakan kondisi dimana karang yang
mulai rusak, hal ini diakibatkan oleh penggunaan bom laut dan alat tangkap yang
tidak ramah lingkungan seperti jaring dasar, serta tingginya sedimentasi yang
diakibatkan oleh pembuangan limbah rumah tangga.
Selain
ekosistem terumbu karang, Kecamatan Biduk-Biduk mempunyai keanekaragaman biota
laut yang sangat beragam. Keanekaragaman jenis karang di kawasan perairan
Biduk-Biduk mencapai 150 jenis terumbu karang, dan jenis ikan yang ada mencapai
165 jenis ikan karang. Beberapa jenis lumba-lumba, pari manta, hiu dan beberapa
jenis paus, serta penyu hijau dan penyu sisik, dan berang-berang terlihat
berada di kawasan perairan Biduk-Biduk, hal ini lah yang menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan. Namun adanya faktor kegiatan manusia menyebabkan
terancamnya populasi hewan-hewan tersebut karena eksploitasi hasil tangkapan
laut yang berlebih, terutama bagi populasi penyu dan ikan pari. Sebelum di
tetapkannya kawasan perairan Biduk-Biduk sebagai kawasan konservasi, telur
penyu menjadi hasil buruan utama karena harganya yang relative tinggi. Berbeda dengan
sekarang, kawasan perairan Biduk-Biduk merupakan kawasan konservasi yang telah
ditetapkan pada tahun 2012, hal ini telah menekan perburuan hewan-hewan
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Pengertian
dan Definisi Wilayah Pesisir. Diakses pada 19 Maret 2017, dari seputarpengertian
di : http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2016/04/pengertian-definisi-wilayah-pesisir.html
Pengertian
Wilayah Pesisir. Diakses pada 19 Maret 2017, dari studio6btimbulsloko di : https://studio6btimbulsloko.wordpress.com/2013/07/14/pengertian-wilayah-pesisir/
The
Nature Conservancy. 2006. Conservation Action Planning Handbook, Developing
Strategies Taking Action and Measuring Success at Any Scale.
The
Nature Conservancy. 2012. Laporan Sosioekonomi dan Biodiversity Labuan Cermin,
Desa BidukBiduk, Kecamatan Biduk-Biduk, Kabupaten Berau. The Nature
Conservancy. Berau.
0 komentar:
Posting Komentar